Rabu, 01 April 2020

Tentang Aku dan Mereka


Aku dan mereka .

Adalah sedikit kisah yang sedang aku alami. Gelisah, sedih kecewa, apapun itu berubah menjadi satu. Keistimewaan diri yang tidak pernah dipandang dan kekurangan yang selalu menjadi tolak ukur manusia untuk menilai. Bukankah itu salah ? 

Hidup bukan hanya sekedar mencari siapa yang terbaik tapi carilah siapa yang paling setia. Setia dalam menemani kesusahan, setia bersedia dalam menerima kekurangan dan siap untuk berproses kearah yang lebih baik. Bukan hanya soal percintaan kesetiaan itu diuji tapi dalam lingkungan keluarga, persahabatan itu semua bisa saja terjadi. 

Angan memiliki sahabat yang setia bisa saja dirasakan setiap insan manusia, tapi jelas itu sulit. Bagaimana bisa memiliki teman setia disaat kita pun tak setia ? Hah, manusia macam apa itu. 
Dalam sebuah persahabatan bukankah tumbuh rasa keiklasan dalam berteman ?
Lalu apa yang dipertahankan jika rasa keiklasan itu tidak ada ?

Bukankah mencari teman itu sulit tapi mencari musuh itu paling mudah. Tinggal katakan saja kepada semua orang bahwa mereka itu “buruk” pasti kau akan menjadi musuh mereka. Apa yang pernah dirasakan setiap insan manusia atas dasar pertemanan ? Bagiku tidak hanya cukup mengenal satu sama lain, tetapi harus saling menghargai satu sama lain. Andai saja mencari kesetiaan itu mudah, mungkin aku sudah memiliki sejuta teman didunia ini. 

Menjalani kisah pertemanan dengan mereka, sungguh tidak mudah. Andai saja mereka tau apa yang aku rasakan selama ini apa mereka bisa mengerti ? Kurasa tidak. Walaupun sudah sering mengeluh, marah, kecewa yang aku ungkapkan tapi tak merubah perilaku mereka terhadapku.
Bukankah itu sulit ?

Memiliki pertemanan di dalam pertemanan
Ya aku adalah salah satu orang yang memiliki pertemanan di dalam pertemanan. Sungguh itu menyulitkan, membuatku lupa akan indahnya kebebasan. Andai saja waktu bisa kuulang kembali. Waktu semakin lama semakin menarikku ke masa depan. Satu per satu kebiasaan yang pernah aku dan mereka lakukan menghilang bagai ditelan bumi. Entah apa yang membuat itu semua hilang, padahal aku dan mereka tidak sibuk, paling tidak aku dan mereka hanya sibuk dengan pasangan kami masing-masing. 

Tradisi yang semakin lama semakin memudar. Baiklah, tidak apa apa yang penting banyak cara lain untuk aku dan mereka bertemu. 
Pertemuan singkat yang semakin jarang. Baiklah, tidak apa apa yang penting banyak cara lain untuk aku dan mereka bertemu. 

Hah, sudahlah terlalu banyak memendam kerinduan juga tidak membuatku puas. Aku hanya bisa bernafas, berdoa semoga mereka selalu bahagia. 

Apa yang membuat orang mudah menilai padahal tidak mengerti ?
Kekecewaan. 

Yaa begitulah, ketika manusia sudah merasakan kecewa pasti apapun akan menjadi salah. Bukan seperti itu juga sih, yaaa paling tidak menghargai satu sama lain itu perlu. 

Waktu begitu cepat berlalu, seperti malam yang begitu cepat berubah menjadi pagi. Walaupun semua keadaan sudah berubah, aku tetap percaya semua ini akan baik-baik saja. Andaikan saja aku bisa memilih, memilih menjadi manusia yang lebih acuh menghadapi dunia nyata.

Dunia yang sangat menyeramkan, dimana sesama teman bisa saling menjatuhkan, bisa saling membicarakan, bisa saling menuduh bahkan memfitnah. Sungguh ini adalah pertemanan yang tidaklah sehat. 

Aku bukan sombong, bukan. Tapi, aku hanyalah berfikir buat apa ada pertemanan jika didalamnya terdapat pergunjingan, bukankah itu tidak baik ?
Mencari pembelaan disaat salah.
Mencari teman untuk mengikuti apa hasrat yang diinginkan.
Menuduh seolah kaulah yang paling benar.
Sangat sangat tidak masuk akal pertemanan seperti. 

Percayalah, aku hanya membicarakan bagaimana nasib aku dan mereka, bukan untuk menjatuhkan, bukan. Berfikirlah bahwa ketika kau membenci seseorang kau saja yang membenci jangan biarkan orang lain mengikuti hasrat mu. Ketika kau ingin menjatuhkan berfikirlah bahwa kau pun lebih rendah dari orang yang kau jatuhkan. Jika membenci seseorang, hadapilah sendiri jangan meminta orang lain untuk ikut membenci, sungguh bodoh apa yang sudah kau lakukan itu.

Teman, bukankah kita tidak bisa memilih apa yang sudah Tuhan takdirkan ? 
Yaa tentu, maka dari itu akupun tidak bisa memilih untuk bertemu atau tidak dengan mereka. Namun, ini semua adalah apa yang sudah Tuhan rencanakan, tak bisa aku mengelak untuk tidak bertemu denganmu bukan ? Percayalah aku dan mereka akan baik-baik saja.

Jalan di dunia ini sudah terlalu banyak yang dilalui, beruntunglah kalian yang memiliki 1 teman tapi begitu setia dan menyayangi kalian, tapi tidak usah bersedih untuk kalian yang masih belum memiliki nya percayalah, akan ada saatnya kau akan menemukannya.

See you ~